Sabtu, 02 Juli 2011

ASKEP PANKREATITIS
Abror Shodiq
Pengertian
Pangkreatitis atau inflamasi pangkreas mungkin akut atau kronis.
Pangkretitis akut adalah inflamasi pangkreas yang dapat mengakibatkan autodigesti pangkreas oleh enzim-enzimnya sendiri
Pangkreatitis akut agak umum, tetapi potensial proses inflamasi letal yang mengakibatkan berbagai derajat edema pangkreas, nekrosis lemak dan hemorahagi.
Secara khas  manifestasi pangkreatitis akut menghilang bila faktor penyebab dihilangkan.


Pengertian
Pangkreatitis kronis adalah penyakit inflamasi destruktif pada pangkreas.
Meliputi fibrosis progresif dan degenerasi pangkreas.
Anfis
Terletak di retroperitoneal rongga abdomen bagian atas dan terbentang horisontal dari cicncin duodenal ke lien
Panjang sekitar 10 – 20 cm dan lebar 2,5 – 5 cm.
Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.

ANATOMY
Pancreas



Anfis
Sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin
Eksokrin  Enzim-enzim ke dalam duodenum:
Amilase : karbohidrat  dekstrin dan maltose
Lipase : Lemak  gliserol dan asam lemak
Protease  protease disekresi dalam bentuk tak akatif, yg meliputi :
Tripsinogen
Kemotripsinogen
Prokarboksipeptidase
Proaminopeptidase.

Pangkreas  sebagai endokrin  didukung oleh pulau-pulau langerhans, yang terdiri dari :
Sel alpha  menghasilkan glukagon : meningkatkan kadar gula darah.
Sel beta  menghasilkan insulin : menurunkan kadar gula darah.
Sel delta  somatostatin : belum jelas diketahui.
Glukagon + insulin : memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak  keseimbangan kadar gula darah.
Organ sasarn 2 hormon tsbt adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Efek Anabolik Insulin
Efek pada hepar :
Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
Emnghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis
Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di hepar
Efek pada otot
Meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan trsnaportasi asam amino
Meningkatkan glikogenesis
Efek pada jaringan lemak
Meningkatkan sistesis trigliserida
Meningkatkan penyimpanan trigliserida
Menurunkan lipolisis
Pangkreatitis Akut
Yaitu pembengkakan sel asiner atau suatu peradangan pankreas akut yang memperlihatkan adanya regurgitasi enzim ke dalam darah.
Merupakan radang hemoragik, yaitu radang yang disertai cedera vaskuler hebat.
Etiologi :
Metabolik (Alkohol, Hiperlipoproteinemia, Hiperkalsimia, Gagal ginjal, Genetik)
Mekanis (Pasca bedah, Pasca ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography), Trauma terutama trauma tumpul, Batu empedu
Vaskuler (Syok, Atheroembolisme, Poliarteritis nodosa)
Infeksi (virus parotitis, hepatitis, koksaki, askaris, mikoplasma)

Patofisiologi
Terdapat beberapa teori tentang penyebab dan mekanisme terjadinya pangkreatitis yang umunya dinyatakan sebagai otodigesti pangkreas.
Umunya teori ini menyatakan bahwa duktus pangkreatikus tersumbat, disertai oleh hiperksekresi enzim-enzim eksokrin dari pangkreas tersebut.
Pathways of Acute pancreatitis

Patogenesis
Berpusat pada aktivasi enzim pankreas yang tidak tepat didalam pankreas. Ciri-ciri pankreatitis adalah proteolisis jaringan, lipolisis, dan perdarahan karena efek dekstrukstif enzim pankreas yang dilepaskan sel asiner.
Mekanisme untuk Aktivasi enzim pankreas :
Obstruksi duktus pankreatikus, menyebabkan jejas parenkim pankreas.
Jejas primer sel asiner.
Defek transportasi-intraselular.
Alkohol, dapat menyebabkan inflamasi dan obstruksi lokal.
Pankreatitis herediter

Patologi
Terdapat 2 bentuk anatomis utama, yaitu :
Pankreatitis Akut Interstitial

Secara makroskopis
pankreas membengkak secara difus dan pucat, nekrosis lemak dan inflamasi pankreas
Secara mikroskopis
daerah interstitial melebar karena edema ekstra sel disertai sebaran sel leukosit PMN, saluran pankreas terdapat bahan purulen.


Pankreatitis Akut Nekrosis hemoragik

Secara makroskopis
tampak nekrosis jaringan pankreas disertai perdarahan dan inflamasi yang mengisi ruang retroperitoneal, tampak abses purulen
Secara mikroskopis
nekrosis lemak dan jaringan pankreas, kantong infiltrat yang meradang dan berdarah, pembuluh darah di dalam dan sekitar daerah nekrotik menunjukkan kerusakan (vaskulitis, inflamasi perivaskuler dan trombolisis pembuluh darah)

Acute Pancreatitis
hemorrhage in the head of the pancreas

fat necrosis


Manifestasi klinis
Nyeri pada epigastrium
Mual, muntah dan demam
Bisa juga disertai tanda kolaps kardiovaskuler dan respirasi

Prognosis
Spektrum klinis pankreatitis akut dapat sembuh secara total
Mortalitas 1%
Ikterus obstruktif
Gangguan SSP

Bertahap, Nyeri yg Progresif

Pemeriksaan Penunjuang
Scan-CT
Ultrasound abdomen
Endoskopi
Foto abdomen

Diagnosis
Kriteria Ranson
Awal 1. Usia > 55 tahun 2. Leukositosis > 16.000/ml 3. Hiperglikemia > 11 mmol/L (>200 mg%) 4. LDH serum > 400 IU/L 5. AST (SGOT) serum > 250 IU/L
Selama 48 jam perawatan 1. Ht menurun >10 2. Sekuestrasi cairan > 4000 ml 3. Hipokalsemia < 1,9 mmol/L (<8,0 mg%) 4. PaO2 < 60 mmHg 5. BUN meningkat > 5 mg/dl 6. Hipoalbuminemia < 3,2 g% Indikator penting Hipotensi (<90 mmHg) atau takikardi >130/l
Po2 <60 mmHg
Oliguria (<50 ml.jam) atau BUN, kreatinin yang meningkat
Metabolik/Ca serum <8,0 mg% atau albumin serum <3,2 g%


Pengobatan
Tujuan: menghentikan proses peradangan dan autodigesti atau menstabilkan keadaan klinis sehingga memberi kesempatan resolusi penyakit tersebut.
Tindakan konservatif:
Pemberian analgesik
Pankreas diistirahatkan dengan cara pasien dipuasakan
Penghisapan cairan lambung pada kasus yang berat
Penggantian cairan dan elektrolit
Differential Diagnosis



KOMPLIKASI
Timbulnya Diabetes Mellitus
Tetani hebat
Efusi pleura (khususnya pada hemitoraks kiri)
Abses pankreas atau psedokista.

Asuhan Keperawatan
Anamnesa.
Biodata
Keluhan utama : nyeri epigastrium, abdomen bawah atau terlokalisir pada daerah torasika posterior dan lumbalis.
Riwayat penyakit sekarang : nyeri, lokasi, durasi, faktor-faktor pencetus dan hubungan nyeri dengan makanan, postur, minum alkohol, anoreksia, dan intoleransi makanan
Riwayat penyakit lalu : tindakan colecystectomy, atau prosedur diagnostik seperti ERCP
Riwayat kesehatan keluarga : riwayat keluarga yang mengkonsumsi alkohol, mengidap pankreatitis dan penyakit biliaris
Pengkajian psikososial : riwayat penggunaan alkohol pada klien
Pola aktivitas : melaporkan adanya steatorea (feses berlemak), juga penurunan berat badan, mual, muntah


















Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
Kaji adanya peningkatan temperatur, takikardi, dan penurunan tekanan darah (Donna D, 1995). Demam merupakan gejala yang umum biasanya (dari 39° C).
Sistem gastrointestinal
Nyeri abdomen. Juga terdapat distensi abdomen bagian atas dan terdengar bunyi timpani. Bising usus menurun atau hilang karena efek proses peradangan dan aktivitas enzim pada motilitas usus
Sistem cardiovaskular
Sistem sirkulasi
Sistem respirasi
Sistem metablisme
Sistem urinari
Sistem integumen

Masalah Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan mual muntah
Defisit volume cairan berhubungan dengan diaphoresis, mual, muntah
Pola pernafasan yang tidak efektif berhubungan imobilisasi akibat rasa nyeri yang hebat, infiltrat pulmoner, efusi pleura dan atelektasis
Resiko infeksi berhubungan dengan imobilisasi, proses inflamasi, akumulasi cairan
Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan


Intervensi
Nyeri Berhubungan Dengan Proses Inflamasi
Tujuan : Nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria standart : Pasien menyatakan nyeri hilang/terkontrol Pasien mengikuti program terapeutik menunjukkan metode mengurangi nyeri
Intervensi dan Rasional : 
Selidiki keluhan verbal nyeri, lihat lokasi dan intensitas khusus (skala 0 -10). Catat faktor-faktor yang meningkatkan dan mengurangi nyeri.
Pertahankan tirah baring selama serangan akut. Berikan lingkungan yang tenang
Ajarkan teknik distraksi relaksasi
Pertahankan lingkungan bebas lingkungan berbau.
Kolaborasi pemberian analgesik narkotik, contoh meferidin (demerol).
Siapkan untuk intervensi bedah bila diindikasikan
Intervensi
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Berhubungan Dengan Mual Muntah
Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2×24 jam.
Kriteria standart : Menunjukkan peningkatan berat badan, tidak mengalami malnutrisi
Intervensi dan Rasional :
Kaji abdomen, catat adanya/ karakter bising usus, distensi abdomen dan keluhan mual.
Berikan perawatan oral higiene
Bantu pasien dlam pemilihan makanan/ cairan yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan pembatasan bila diet dimulai.
Observasi warna/ konsistensi/ jumlah feses. Catat konsistensi lembek/ bau busuk.
Tes urine untuk gula dan aseton
Kolaborasikan pemberian vitamin ADEK
Kolaborasikan pemberian trigliserida rantai sedang (contoh : MCT, portagen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar